Tutorial

Rendering: Pengertian, Teknik, Manfaat dan Software Terbaik

Istilah ‘’render’’ bagi kamu yang saat ini mendalami dunia editing video pasti sudah tidak asing lagi.

Pada saat proses pra produksi, produksi hingga akhirnya masuk post produksi untuk menghasilkan video yang menarik, rendering menjadi kegiatan yang sangat penting.

Mungkin bagi kamu yang sudah lama dalam dunia editing video paham betul apa itu rendering.

Tapi bagaimana dengan orang awam?

Atau kamu yang berencana untuk mulai belajar editing video. Istilah ini tentu saja harus diketahui.

Pengertian Apa Itu Rendering

Pengertian Apa Itu Rendering

Aktivitas editing video tidak pernah terlepas dari proses rendering, tanpanya video tidak akan memiliki satu bentuk kesatuan yang utuh. Proses editing sendiri dimulai menggabungkan gambar, membangunnya hingga akhirnya video bisa bercerita.

Sebelum akhirnya video bisa dilihat secara utuh dalam bentuk file, maka diakhiri dengan proses rendering. Prosesnya dilakukan dengan menggunakan software editing yang ada di PC atau laptop.

Itulah pengertiannya, rendering adalah langkah untuk menggabungkan atau membangun model, objek berupa foto, video serta audio yang sudah diedit. Karena pengoperasian editing sendiri cukup berat maka rendering hanya dilakukan di komputer saja.

Tujuannya supaya kualitas video yang dibuat lebih jernih dan sesuai dengan keinginan. Sah-sah saja untuk melakukan rendering melalui smartphone, karena saat ini juga sudah banyak aplikasi editing video yang bisa diunduh.

Hanya saja kelemahan yang didapatkan adalah hasil gambar bisa kurang memuaskan dan prosesnya bisa berjalan lama bahkan macet di tengah jalan. Apalagi jika kamu menggunakan file mentah baik itu foto, video atau audio dengan ukuran sangat besar.

Apa itu rendering bukan hanya digunakan untuk editing video yang menghasilkan sebuah film, iklan atau semacamnya saja. Istilah rendering juga berlaku dalam pembuatan aplikasi 3D, audio saja atau aplikasi 2 dimensi.

Apa yang dimaksud aplikasi 3D seperti ketchup yaitu pembuatan modeling 3D rumah, apartemen atau bangunan lainnya. Jadi rendering adalah istilah yang digunakan secara luas dan tentunya berhubungan dengan dunia digital.

Manfaat Rendering

Seperti yang telah dibahas di atas, rendering memiliki fungsi yang luas tergantung dari penggunaan aplikasinya, yuk kita bahas beberapa secara detil:

Edit Foto

Buat kamu yang sering melakukan edit foto, proses rendering berfungsi untuk meningkatkan kualitas dari gambar yang kamu edit serta menambahkan efek visual.

Hal apa saja yang akan di render? Mulai dari peningkatan ketajaman, pencahayaan, warna hingga menghapus cacat pada foto.

Animasi

Ketika kamu sedang membuat animasi, peran rendering yaitu digunakan untuk menciptakan detil yang lebih lengkap dan menciptakan environment yang lebih nyata dan akurat.

Disain Produk

Nah buat kamu yang terbiasa mendisain sebuah produk, proses rendering dapat berfungsi sebagai teknik untuk memperlihatkan pencahayaan, tekstur dan detil yang akurat terhadap produk yang diciptakan.

Arsitektur

Lain halnya di bidang arsitektur, proses rendering memiliki peran untuk meningkatkan tekstur hingga terlihat lebih nyata, meningkatkan pencahayaan dan gambar menjadi lebih akurat secara detil.

Jenis Rendering

Jenis rendering itu sendiri memiliki dua jenis kategori, pre-rendering dan rendering real-time menurut Technopedia.

Hal yang menjadi pembeda dari dua kategori ini yaitu terjadi di kecepatan komputasi dan finalisasi sebuah gambar.

Real-Time Rendering

Teknik rendering ini banyak digunakan pada disain interaktif dan gaming, hal ini diakibatkan kebutuhan gambar yang sangat cepat.

Oleh karena kebutuhan interaksi pengguna yang sangat tinggi, pembuatan gambar secara langsung itu sangat dibutuhkan.

Makanya perangkat keras grafik untuk melakukan hal ini diperlukan yang memiliki spesifikasi yang tinggi dan khusus untuk melakukan proses ini saja.

Pre-Rendering

Berbanding terbalik dengan Real-Time Rendering, kecepatan bukan menjadi hal yang krusial.

Pada proses ini, multi-core central processing pada komputer lebih dibutuhkan dibandingkan dengan perangkat keras untuk grafik.

Jenis pre-rendering lebih sering digunakan untuk efek visual dan animasi dimana realisme dibutuhkan dengan standar yang sangat tinggi.

Spek Komputer yang Bagus untuk Rendering

Seperti yang dijelaskan, bahwa untuk melakukan rendering dibutuhkan alat yang mumpuni yaitu sebuah komputer.

Supaya rendering berjalan lancar, ada beberapa spek komputer yang harus diperhatikan.

1. Processor

Merupakan bagian inti yang sangat penting dalam komputer. Processor akan bekerja penuh selama masa rendering kemudian dibantu GPU serta RAM. Spek processor yang dibutuhkan agar proses render berjalan baik adalah terdapat pada intinya saja.

Jika jumlah core dalam processor semakin tinggi, maka proses render bisa segera selesai. Contohnya saja, komputer dengan processor Dual Core yang memiliki kecepatan 3.5 Hz.

Masih kalah dengan komputer berprosesor Quad Core walaupun kecepatanya hanya 2.0 Hz saja. Hal ini karena Quad Core memiliki core berjumlah 4 sedangkan Dual Core hanya 2 saja.

2. Memory serta RAM

Spek yang kedua agar rendering berjalan lancar adalah soal memory dan RAM. Keduanya saling melengkapi, apalagi jika kamu menggunakan software untuk membuat desain 3D yang lebih berat.

RAM yang dibutuhkan sangat besar yaitu minimal 6 GB dan paling besar 16 GB. RAM berfungsi untuk pengolahan grafis agar berjalan lebih cepat. Sedangkan memory ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan data mentah hingga jadi.

3. Motherboard dan Kipas

Motherboard adalah komponen pendukung tetapi peranannya sangat penting sehingga processor bisa bekerja dengan kuat.

Motherboard adalah bagian yang seringkali panas karena tingginya kapasitas penggunaan.

Oleh karena itu dibutuhkan juga pendingin berupa kipas. Pada kebanyakan PC rakitan, jumlah kipas biasanya diperbanyak dan tata letaknya diatur. Tujuannya agar motherboard tidak kepanasan melebihi kapasitasnya dan tidak terbakar.

4. VGA

Fungsi dari VGA adalah menerjemahkan sinyal digital dan semakin tinggi maka akan semakin bagus gambar terlihat. VGA memang tidak memiliki pengaruh secara langsung pada rendering, hanya saja perlu diperhatikan pemilihan. Gunakan VGA yang berkualitas baik, contohnya S3, ATi dan NVidia.

Teknik Rendering Desain 3D

Tipe dan Teknik Rendering Desain 3D untuk mendapatkan Hasil Terbaik

Rendering yang interaktif sangat penting untuk membangun desain 3D baik itu bangunan dan arsitektur.

Ketika rendering dijadikan parameter untuk menyesuaikan desain 3D dengan aslinya, maka hasilnya bisa disebut dengan fotorealistik.

Ada dua tipe rendering, yang pertama adalah rendering real time. Biasanya tipe ini digunakan untuk membuat aplikasi gaming atau desain grafis yang interaktif. Di mana gambar berasal dari 3D dan dan bisa dikerjakan lebih cepat.

Hasilnya adalah desain yang mendapatkan improvisasi lebih baik dengan tampilan aslinya. Tipe yang kedua adalah rendering offline yang teknik ini dilakukan dengan kecepatan lebih rendah. Efek visual yang dihasilkan pada fotorelisme harus ada di standar yang paling tinggi.

Teknik Rendering pada Desain 3D

Ada begitu banyak desain, ada banyak pula teknik yang bisa diterapkan untuk mendapatkan hasil 3D. Berikut ini beberapa teknik yang diterapkan oleh para profesional.

1. Ray Tracing Rendering

Metode ini sudah ada sejak 1980 di mana pembuatan gambar 3D pertama kali dilakukan. Ide ini ditemukan oleh Rene Descartes yang membuat pelangi dalam bola kaca. Teknik yang ia lakukan ini memanfaatkan teori pemantulan serta pembiasan cahaya.

Apa itu rendering ray tracing adalah teknik yang mampu menghasilkan fotorealistik. Konsep dasarnya adalah menurut sumber cahaya dan warna apa saja yang ditampilkan dalam pixel. Proses pembuatannya terus berulang hingga mendapatkan pixel yang sudah terbentuk.

2. Wireframe Rendering

Merupakan teknik yang hanya bisa dilakukan pada komputer dengan spek tinggi. Karena objeknya desain tidak memiliki permukaan. Hanya akan terlihat garis-garis saja yang membentuk sisi dari sebuah objek.

Kelemahan yang perlu diperhatikan adalah objek akan terlihat transparan. Sehingga kesalahan sering terjadi untuk membedakan antara sisi belakang dan juga depan.

3. Hidden Line Rendering

Teknik ini dilakukan untuk membuat objek yang memiliki permukaan tidak terlihat atau tertutup permukaan lain. Hidden Line Rendering bisa memperlihatkan garis yang tidak terlihat walaupun terdapat permukaan yang menghalanginya.

Apabila dibandingkan dengan Wireframe, teknik ini lebih lambat hasilnya. Kekurangan dari teknik ini adalah tidak adanya karakteristik permukaan pada objek yang terlihat. Misalnya saja tekstur, pencahayaan atau warnanya.

4. Shaded Rendering

Waktu rendering dari teknik ini cukup lama dan membutuhkan komputer dengan spek tinggi. Kamu juga harus melakukan perhitungan secara tepat dari segi pencahayaan, karakter permukaan, bayangan dan masih banyak lainnya. Namun dengan perhitungan yang tepat, akan membuat hasil yang lebih realistik lagi.

rendering adalah
Image: Maxwell

Software Rendering Terbaik untuk Arsitektur

Mempelajari arsitektur bukan hanya sekedar membuat bangunan saja. Perlu peranan komputer supaya rencana pembangunan bisa di render pada sebuah komputer. Bisa dibilang bentuk digital nya.

Sehingga semua detail mengenai struktur dan desain yang kurang bisa terlihat secara jelas. Langkah ini dianggap lebih efisien dan mengurangi banyak waktu terbuang dan juga lebih tepat.

Software rendering adalah bagian penting yang akan membuat desain menjadi tampak nyata.

Ada beberapa jenis software rendering arsitektur yang bisa kamu gunakan sebagai berikut :

1. Maxwell

Hampir semua arsitek pasti mengetahui software ini dan gratis untuk bisa digunakan.

Maxwell mengkombinasikan segi user interface dengan kemampuan rendering serta fitur-fitur yang mumpuni dalam membuat desain.

Kelebihan dari software ini adalah mudah untuk dipelajari dan memiliki support ke komunitas.

Kelemahannya adalah proses rendering yang sedikit lama.

2. Blender

Blender adalah software rendering yang sangat populer karena gratis. Fitur plethora adalah sebuah alat yang memudahkan siapa saja membangun desain rumah hingga gedung pencakar langit.

Untuk proses renderingnya cukup baik dan memiliki fitur comunity seperti Maxwell. Jadi kamu bisa bertanya ke langsung ke forum jika mengalami kesulitan.

3. Autodesk Revit

Merupakan software yang sangat terkenal dan memiliki banyak fitur tambahan untuk menciptakan tekstur dan model yang bisa dipilih.

Customer support juga sangat membantu ketika pengguna mengalami kesulitan.

Software ini dipasarkan khusus untuk profesional sehingga bukanlah produk yang gratis.

4. Lumion 3D

Lumion adalah software rendering yang memiliki kelebihan kompatibel dengan software lainnya yang ada di pasaran.

Mudah digunakan dan memiliki tampilan yang user friendly.

Software ini begitu terkenal karena hampir tidak ada kekurangannya. Kamu yang masih belajar bisa menggunakan software ini secara gratis.

Apa itu rendering sudah jelas terjawab, begitu pula dengan teknik dan software apa saja yang bisa digunakan khusus untuk membangun arsitektur.

Jadi Sahabat Tedas.id tak perlu bingung lagi akan pengertian rendering.

F.A.Q

Render merupakan langkah untuk menggabungkan atau membangun model, objek berupa foto, video serta audio yang sudah diedit.
Proses rendering terdiri menjadi dua kategori, real-time rendering dan pre-rendering
Render video adalah sebuah proses dimana kita memasukkan efek ke dalam video.
Gambar rendering merupakan proses membangun sebauh gambar dari sebuah model.
Tujuan rendering yaitu memproses image atau video menjadi hasil akhir yang telah ditambahkan elemen baru seperti efek visual, pencahayaan dan lainnya.

Yuliarti Swan

Yuliarti Swan, lulusan jurusan televisi dari ISI Jogja yang mendalami dunia tulis menulis sejak awal kuliah. Pernah menjadi staf marcomm selama 4 tahun dan kini berprofesi sebagai freelance Content dan Copywriter. Topik yang sering tulis saya sehari-hari saat ini antara lain teknologi, gaya hidup, dan keuangan. Saat ini saya bekerja sebagai freelance content di salah satu portal teknologi yang membahas secara detail mengenai tutorial, tips dan gadget.

Artikel Lainnya

Back to top button