Komputer

Devops: Pengertian, Manfaat dan Cara Kerjanya

Sudah tahukah apa itu DevOps. Seperti yang tertera di judul, DevOps merupakan rangkaian optimasi software dan development team.

Lebih detailnya, DevOps adalah serangkaian pekerjaan yang mengoptimalkan proses antara pengembangan aplikasi dan tim pengembang supaya memberikan aplikasi dan layanan dengan kecepatan yang tinggi .

Mengenal Lebih Dekat Apa itu Devops

Apa itu Devops

Bagi masyarakat umum kata Devops tentu saja jarang terdengar oleh mereka kecuali bagi mereka yang berkutat dalam dunia IT atau lebih tepatnya industri IT.

Sesuai dengan definisi di atas bahwa DevOps berkaitan dengan optimasi suatu perkembangan teknologi supaya antara development team dan software dapat melakukan proses build, test dan release perangkat lunak lebih cepat dan lebih handal tentunya.

DevOps ini sesungguhnya kombinasi dari filosofi budaya, penerapan, dan peralatan yang meningkatkan kemampuan suatu organisasi untuk memberikan aplikasi dan pelayanan dengan kecepatan tinggi, mengembangkan dan meningkatkan produk dalam waktu yang lebih cepat.

Devops yang telah berjalan secara baik akan mampu melahirkan produk dalam kecepatan yang stabil. Tak hanya itu saja, Devops juga bisa meningkatkan nilai produk tersebut..

Jadi, untuk apa sebenarnya DevOps serta seberapa pentingkah?

[the_ad id=”9152″]

Dalam dunia industri IT tentunya diperlukan tingkat ketelitian yang tinggi, karena produk IT tidak lepas dari sebuah software atau hardware yang komponennya beragam dan bisa jadi produknya kecil.

Best practice dalam pengaplikasian Devops yaitu updating produk agar lebih cepat. Biasa disebut sebagai minor atau patch update di bidang IT.

Proses updating produk dalam jumlah kecil bisa meningkatkan inovasi lebih cepat. Terlebih ketika bug ditemukan akan lebih mudah diatasinya saat proses tes otomatis.

Dalam praktik ini, organisasi atau perusahaan dapat mengontrol produk dan mendapatkan data yang paling berharga yaitu data pengguna.

DevOps sendiri merupakan pengembangan dari Agile. Kata “Dev” yang digunakan umumnya sebagai singkatan untuk pengembang yang mencakup produk, QA dan jenis lain dari disiplin ilmu sedangkan arti “Ops” adalah beberapa istilah untuk, administrator sistem, insinyur rilis, insinyur sistem, staf operasi, DBA dan berbagai subdisiplin serta jabatan lainnya.

DevOps dengan Agile dan pendekatan lean memiliki afinitas yang kuat. Sementara itu tampilan operasi dari sisi pembuat lebih condong ke sisi Dev. Di sisi pelaksana, tampilan Ops yang akan muncul.

Manfaat Devops

Manfaat Devops Adalah Sebagai Berikut

DevOps melebur ke dalam istilah keduanya agar dapat berkolaborasi secara berkelanjutan. DevOps bisa diartikan sebagai pengembangan perangkat lunak dari Agile yang meninjau untuk lebih melayani banyak pelanggan, manajemen produk hingga produk pengembang

Model Devops tidak membawahi ‘isolasi’ di antara tim pengoperasian dan pengembangan. Bahkan kini sudah banyak yang menggabungkan kedua tim menjadi satu wilayah kerja siklus aplikasi.

Jika melihat kondisi tersebut, maka Devops sangat bermanfaat dalam beberapa hal seperti

[the_ad id=”25901″]

1. Kecepatan

Devops mampu membantu inovasi yang sangat dibutuhkan pelanggan secara lebih cepat. Kecepatan itu harus bisa membantu adaptasi pada pasar sehingga bisnis pun lebih efisien.

2. Pengiriman Cepat

Karena kecepatan meningkat, maka tentunya akan sangat berpengaruh pada peningkatan inovasi produk.

3. Keandalan

Memastikan kualitas produk pembaruan aplikasi ini dan perubahan pada infrastruktur sehingga dapat produk ini dapat memberikan dengan andal kecepatan yang lebih tinggi yang diimbangi dengan mempertahankan pengalaman pengguna yang positif.

4. Skala

Operasikan dan kelola infrastruktur serta proses pengembangan dalam skala apa pun.

[the_ad id=”26309″]

Automasi dan konsistensi tentunya akan membantu mengelola sistem yang kompleks atau berubah secara efisien dengan resiko yang berkurang.

5. Kolaborasi yang Ditingkatkan

Devops mampu membantu kita dalam membangun tim agar lebih efektif. Tim yang efektif biasanya dilihat dari nilai kepemilikan akuntabilitas.

6. Keamanan

Model Devops tetap bisa digunakan tanpa harus mengorbankan keamanan.

Hal terpenting yaitu bagaimana menjalankan kebijakan agar tetap terautomasi dan bisa dikontrol secara menyeluruh. Untuk menjalankannya diperlukan teknik pengelolaan konfigurasi yang baik.

Cara Kerja Devops

Cara Kerja Devops

Lalu, bagaimana cara kerja DevOps sesungguhnya?. Berikut adalah cara kerja atau praktik dari DevOps:

1. Integrasi Berkelanjutan

Integrasi berkelanjutan atau continuous integration adalah praktik pengembangan software dimana layanan ini akan melakukan build dan pengujian secara otomatis yang terintegrasi dengan hosting repository source code seperti Github, Gitlab atau Bitbucket.

[the_ad id=”18094″]

Proses integrasi ini akan membantu saat push commit atau pull request kepada repository project. Karena dengan Devops, proses tersebut akan mengetes dan membangun secara otomatis. Efeknya, error tes ataupun kegagalan akan ketahuan dengan segera.

Jika terjadi kesalahan/bug dalam build/test development team dapat dengan cepat melakukan perbaikan code sehingga kesalahan yang terjadi dapat ditanggulangi serta dapat mengurangi waktu untuk melakukan validasi update.

Integrasi berkelanjutan memiliki tujuan untuk menemukan bug lalu mengatasinya dengan lebih cepat. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak sehingga proses validasi dan update software bisa dilakukan lebih cepat.

2. Pengiriman Berkelanjutan

Istilah ini merujuk pada sebuah praktik pengembangan perangkat lunak yang meliputi otomatisasi perubahan, pengujian dan peluncuran kode. Apabila proses ini berjalan secara baik, tim pengembang perangkat lunak selalu memiliki bagian dari aplikasi yang siap dikembangan pada tahap produksi.

Tentunya ini dilakukan untuk membantu mengurangi biaya, waktu dan risiko dalam perubahan aplikasi dengan memungkinkan untuk menambah update lebih banyak aplikasi yang sedang berjalan.

Pengiriman berkelanjutan ini memiliki manfaat yang berkesinambungan seperti:

[the_ad id=”9152″]

* Mempercepat waktu rilis

* Membangun produk berkualitas

* Peningkatan produktivitas dan efisiensi

* Kehandalan Rilis

* Peningkatan kualitas produk

* Peningkatan kepuasan pelanggan

3. Continuous Deployment

Pada umumnya organisasi atau perusahaan memiliki environment test atau development dan disinilah fungsi utama continuous deployment, yaitu ketika hasil dari continuous integration sudah dinyatakan dengan baik maka tim pengembang dapat segera melihat perubahan pada environment test.

Adapun aplikasi populer yang mendukung continuous integration/ continuous delivery/ continuous deployment yaitu : Jenkins, Gitlab CI/CD, Bitbucket Pipeline, Semaphore CI, Travis CI, Circle CU, AWS Code Build, AWS Code Pipeline.

4. Configuration Management

[the_ad id=”25901″]

Sebuah praktik dalam proses System Engineering yang memiliki tujuan untuk me-maintain konfigurasi sebuah produk serta memastikan konsistensinya dalam seluruh environment.

Devops membantu pemrosesan konfigurasi produk secara otomatis. Selain itu konfigurasi juga bisa dibuatkan standar sehingga bisa mengurangi proses konfigurasi manual. Alhasil karena tak lagi berjalan secara manual, proses konfigurasi jadi lebih cepat dan terlacak dengan baik.

Adapun aplikasi populer yang mendukung configuration management merupakan Ansible, Chef, Puppet, Capistrano, Fabric, SaltStack.

5. Infrastruktur Sebagai Kode

Sebuah praktik dalam System Architecture dimana infrastruktur tersebut sebuah produk didefinisikan dalam kode yang dapat diprogram, distandarisasikan dan produk tersebut juga sangat mudah untuk di duplikasi.

Pada intinya kita tidak perlu membangun server secara manual. Teknisi hanya perlu berhubungan dengan sistem infrastruktur berkode mirip dalam pembuatan sebuah aplikasi.

Pada umumnya, produk dalam skala besar bergantung pada beberapa produk yang ditawarkan oleh provider cloud seperti provider AWS menawarkan produk AWS EC2 dan AWS Kinesis Data Stream.

Adapun aplikasi pendukung infrastruktur sebagai kode atau Infrastructure as a Code (IAAC) yang populer adalah Terraform, Ansible Tower, Chef, Puppet, SaltStack, AWS CloudFormation.

[the_ad id=”26309″]

6. Monitoring

Sebuah produk tentunya perlu dimonitor untuk mengetahui bagaimana produk digunakan oleh pengguna. Aplikasi monitoring sendiri berupa Nagios, Zabbiz, Sensu, Cacti, OpenNMS, Prometheus, Grafana, AWS CloudWatch.

7. Logging

Proses untuk mengecek apakah produk berjalan secara baik atau justru tidak ada kemajuan sama sekali.

8. Communication & Collaboration

Inilah yang menjadi aspek utama dalam DevOps yaitu meningkatnya komunikasi dan kolaborasi dalam sebuah organisasi baik fisik maupun non fisik.

Kesimpulannya, DevOps adalah sebuah layanan aplikasi yang bertujuan untuk memperluas prinsip dari Agile dengan memproduksi fitur-fitur yang lebih baik, serta dapat lebih cepat dilakukan.

Marita Ningtyas

Marita Ningtyas merupakan seorang blogger aktif yang merupakan lulusan dari Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Indonesia, Ibu dua anak yang telah menggeluti dunia freelance content writer yang telah dirintis sejak tahun 2012. Tertarik dengan penulisan konten SEO yang ramah untuk pembaca mengedepankan penulisan untuk manusia bukan robot dengan spesialis topik tentang teknologi, pendidikan hingga lifestyle. Saat ini aktif di berbagai komunitas penulis seperti: Ibu-ibu Doyan Nulis Blogger Perempuan, Blogger Muslimah, KEB, Blogger Cihuy.

Artikel Lainnya

Back to top button