Cloud Computing: Perkembangan, Penerapan dan Manfaatnya
Cloud Computing – Sebuah teknologi yang tercipta dari pemanfaatan jaringan internet. Teknologi ini berbasis layanan yang menyediakan penyimpanan.
Keberadaan cloud computing sering digunakan untuk menyimpan data yang bersifat virtual.
Saat ini, hanya segelintir orang yang yang menjadikan cloud computing sebagai kebutuhan utama.
Kebanyakan mereka adalah para pemilik perusahaan besar. Namun, semakin berjalannya waktu, semua orang akan menggunakan teknologi ini.
Kemampuannya yang canggih dalam penyimpanan, sangat dapat menghemat biaya hingga di titik terendah. Karena keunggulan penghematan biaya itulah lama-kelamaan semua orang butuh Cloud computing.
Sebagai orang awam, tentu masih asing dengan manfaat cloud computing.
Namun, tak ada ruginya menambah pengetahuan tentang komputasi awan ini. Barangkali menjadi solusi dari masalah yang sedang kita tangani.
Nah, mari kita kenal lebih mendalam apa itu cloud computing agar dapat memaksimalkan manfaatnya.
Apa itu Cloud Computing?
[the_ad id=”9152″]
Cloud computing adalah sekumpulan sumber (resource) yang sudah terintegrasi. Kumpulan resource tersebut mudah di akses melalui website.
Dasar susunan dari cloud computing ada pada teknologi grid computing.
Teknologi tersebut membuat skalabilitas suatu sistem komputasi menjadi besar.
Cara kerja grid computing dengan menggabungkan beberapa sumber daya komputer menjadi satu resource.
National Institute of standards and Technology (NIST) memaparkan ada lima ciri khusus cloud computing.
Kelima ciri tersebut di antara lain sebagai berikut:
1. Broad Network Access
Kemampuan yang menyediakan akses melalui jaringan. Kemampuan tersebut dapat diakses seperti standar pengaksesan telepon seluler dan laptop
2. On demand of self-service
[the_ad id=”26309″]
Pengguna dapat mengelola layanan tanpa interaksi manusia langsung. Misalnya pengelolaan via portal web dan manajemen antarmuka.
Ada juga pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumber daya yang menjadi otomatis terkait.
3. Rapid elasticity
Cloud computing memiliki kemampuan kecepatan pengerjaan. Selain itu, mudah diatur oleh penggunanya.
4. Measured service
Sistem cloud computing secara otomatis mampu mengawasi sekaligus mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Misalnya pelayanan penyimpanan, pemrosesan, Bandwidth. Namun, tak semua pengguna bisa menikmati layanan tersebut. Fitur-fitur yang tersedia bergantung dengan model sistem cloud yang digunakannya.
5. Resource pooling
Ciri khas cloud computing yang lainnya adalah penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia.
[the_ad id=”25901″]
Sumber daya tersebut diolah dan digunakan yang bertujuan untuk melayani banyak konsumen.
Pendukung dari ciri khas ini adalah fitur multi penyewa yaitu penyatuan antara sumberdaya fisik dan sumber daya virtual yang berbeda.
Penyatuan kedua sumber daya tersebut ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen.
4 Jenis Cloud Computing yang Dikomersilkan Umum
Selain memiliki lima ciri khusus, cloud computing juga dibagi menjadi beberapa model.
Ada empat model yang dikomersialkan ke masyarakat umum. Keempat model tersebut dapat dimanfaatkan berdasarkan kebutuhan pengguna.
Berikut empat model cloud computing
[the_ad id=”18094″]
1. Hybrid cloud
Model ini mempunyai susunan yang terdiri dari dua atau lebih dari jaringan cloud. Misalnya jaringan cloud yang digunakan lembaga swasta, komunitas maupun publik.
2. Public cloud
Berbeda dengan model hybrid, jaringan cloud ini difungsikan untuk keperluan umum. Bisa juga digunakan oleh kelompok industri besar yang menjual layanan awan.
3. Community cloud
Jaringan cloud computing yang cocok digunakan untuk komunitas yang punya tujuan sama.
Syarat penggunaan model ini adalah setiap komunitas mau menggunakan kebijakan yang sama, pengaturan keamanan yang sama, dan peraturan penggunaan yang juga sama.
4. Private cloud
[the_ad id=”9152″]
Apabila membutuhkan komputasi awan untuk keperluan pribadi, model ini merupakan pilihan yang tepat. Jaringan sistem model ini juga bisa dioperasikan untuk organisasi yang bersifat privat.
Pengguna bisa memilih salah satu dari empat model tersebut. Bisa juga memiliki keempatnya. Sesuaikan saja dengan kebutuhan komunitas atau organisasi yang dimiliki.
Perkembangan Cloud Computing
Cloud computing dikenal juga dengan sebutan komputasi awan. Teknologi ini lahir pada tahun 1960. Pada tahun itu ada dua sistem operasi yang terkenal. Sistem operasi tersebut adalah time sharing dan multitasking.
Kedua fitur tersebut dirumorkan sebagai cikal bakal terciptanya teknologi cloud computing. Keduanya menjadi sumbangsih berkembangnya cloud computing hingga menjadi secanggih saat ini.
Pada awal lahirnya, perusahaan IBM adalah pengembang utama yang merintis cloud computing.
IBM mempunyai mainframe yang dikomersialkan untuk umum. Kebijakan tersebut menjadi jalan para pengguna bisa mengakses mainframe milik IBM. Bahkan, pengguna dapat memproses beberapa perintah sederhana.
Pada tahun 1970, time share sebagai penyedia layanan ini mengmbangkan sistem penyewaan ruang mainframe yang dapat diakses melalui jalur telepon.
[the_ad id=”25901″]
Perusahaan IBM menyediakan layanan tingkat tinggi pada komputer yang diperuntukkan pengguna perusahaan-perusahaan besar saat masa itu.
Selanjutnya, tahun 1980 dan 1990 merupakan tahun lahir perusahaan-perusahaan yang menciptakan perusahaan-perusahaan yang menciptakan mainframe besar dan komputer dalam skala kecil.
Hardware – hardware yang mereka ciptakan disewakan kepada perusahaan guna kebutuhan data center. Biasanya mereka menetapkan biaya perbulan atau per tahun.
Sebagai perusahaan-perusahaan penyewa, mereka akan terhubung dengan data center melalui jalur ISDN. Bersamaan dengan itu, kemampuan komputer yang tersewa disesuaikan berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Era 1980 – 1990 juga ditandai sebagai tahun-tahun penting bagi kemajuan cloud computing dengan lahirnya ASP (Application Service Providers). Pada masa itu dikenal juga sebagai layanan pihak ketiga yang berfungsi dalam hal pendelegasian.
Seperti data, manajemen data, dan hosting software dalam layanan berbasis sewa. ASP membuka kesempatan besar bagi perusahaan-perusahaan kecil dalam mengaplikasikan teknologi baru berbiaya rendah.
Selanjutnya, Tahun 2000 merupakan tahun – tahun dimana penggunaan ASP melonjak tajam.
Pada kisaran tahun tersebut, AT&T, Oracle dan berbagai perusahaan besar lainnya mulai menggunakan ASP terintegrasi pada layanan bisnis mereka. Sayangnya layanan itu baru digunakan di dalam perusahaan dan belum mencapai konsumen akhir.
Hal ini dikarenakan ASP cukup sulit dan membutuhkan biaya yang besar untuk instalasi dan perawatan.
[the_ad id=”26309″]
Oleh karena itu banyak perusahaan ASP yang berguguran, dan hanya sedikit yang mampu bertahan.
Keseluruh periode evolusi sistem komputer tersebut, pada akhirnya melahirkan dua konsep dasar yang nantinya akan menciptakan teknologi baru bernama Cloud Computing.
Konsep tersebut yakni: Web Hosting, Aplikasi Web Native.
Penerapan Cloud Computing
Sekarang ini, penerapan komputasi awan sudah menyentuh berbagai bidang, berikut salah satunya.
[the_ad id=”26055″]
1. Bidang Pendidikan
Pada bidang pendidikan, ada sistem bernama Siakad Online. Penerapan sistem ini menggunakan Cloud Computing model SaaS.
Sistem Siakad Online tidak membutuhkan adanya pembelian server.
Pembuatannya juga terbilang mudah. Juga tidak membutuhkan keahlian dan biaya operasional yang sangat mahal.
Cukup ada koneksi internet kita sudah bisa masuk ke Siakad Online tersebut.
Dengan menerapkan sistem cloud computing pada bidang pendidikan, dapat menjadi solusi untuk institusi pendidikan. Bahkan mampu meningkatkan mutu pendidikan dengan biaya murah tapi berkualitas.
2. Bidang Pemerintahan
Produk cloud computing di bidang ini dimanfaatkan sebagai pemerintahan berbasis internet.
[the_ad id=”9152″]
Contoh yang sudah diterapkan dengan baik seperti sistem e-Goverment baik sektor G2G (government-to-government), G2B (government-to-business), maupun G2C (government-to-citizen).
Bahkan dengan keseriusan pemerintah tahun 2018 seluruh Pemerintahan mendirikan dinas yang membidangi TIK namanya Dinas Komunikasi dan Informatika.
Sistem tersebut digunakan untuk pemaksimalan pelayanan publik. Khususnya mewujudkan pemerintahan yang transparan, efisien, dan efektif.
Pelayanan pemerintahan berbasis internet memiliki empat sub yang berbeda-beda. tingkatan/level, yaitu sebagai berikut:
[the_ad id=”25901″]
* Pelayanan publikasi informasi melalui website. Tujuan dari sub ini adalah masyarakat dapat mengakses informasi yang relevan dan handal secara online (information).
Masyarakat juga dapat mengakses informasi lainnya yang tersedia.
* Menyediakan layanan dengan interaksi sederhana dari pemerintah kepada masyarakat, misalnya pelayanan melalui email
* Menyediakan layanan yang terhubung langsung ke pemerintahan.
Model ini saling terintegrasi guna mendukung transaksi dari pemerintah ke masyarakat (transaction and vertical integration)
* Ada juga layanan yang khusus terhubung antara kantor pemerintah yang satu dengan kantor yang lain. (transformation and horizontal integration).
3. Bidang Pariwisata
Penggunaan cloud computing dalam sektor pariwisata dimanfaatkan dengan promosi berbasis virtual.
Berbagai platform aplikasi dapat membantu wisatawan menuju lokasi wisata yang di inginkan.
Ada juga fitur rekomendasi tempat makan, penginapan, hingga toko oleh-oleh.
Cloud computing bukan sistem teknologi yang hanya dimiliki oleh sekelompok orang saja. Semua bisa menjadi pengguna komputasi awan.
Apapun bidang industrinya, penyedia layanan cloud computing akan menyesuaikan permintaan pengguna. Fitur dan layanan yang ada bisa ditambahkan maupun dikurangi, sehingga cocok dengan anggaran para penyewa.
Kini, perusahaan-perusahaan besar mulai melirik komputasi awan ini. Seperti Google, Microsoft, hingga Amazon.
Kelebihan Cloud Computing
Berikut beberapa kelebihan yang akan kita dapatkan ketika menjadi pengguna komputasi awan.
[the_ad id=”26309″]
1. Skala dan Kecepatan
Skala disini digambarkan sebagai ruangan dan alat yang banyak. Adanya cloud computing, pengguna bisa menyusutkan ruangan dan alat yang banyak tersebut.
Pengguna juga tidak perlu lagi membeli perangkat keras untuk penyimpanan.
Terkait kapasitasnya, tergantung model yang dipilih pengguna. Dalam pemrosesannya pun bisa diatur ingin mempercepat atau memperlambat.
2. Stabilitas dan Kemampuan Sistem yang Handal
Penyedia sistem memberikan layanan jaminan serta menunjukan kemampuan sistem. Misalnya dalam menghadapi permasalahan seperti data backup, disaster recovery dan hardware yang berkualitas.
Berkat adanya kemampuan sistem yang handal, perusahaan bisa fokus pada proses.
[the_ad id=”9152″]
Hal ini dikarenakan adanya pengurangan beban pemrosesan manual yang sudah ditangani oleh teknologi komputasi awan.
Adanya cloud computing, masalah lokasi area pada perusahaan akan teratasi dengan biaya yang lebih hemat.
Cloud computing juga menghasilkan pengembangan sangat cepat untuk fase percobaan.
Lokasi area dengan pengeluaran. Kelebihan yang menonjol inilah menjadi alasan website-website besar memeluk teknologi komputasi awan.
3. Tidak Terbatas Tempat dan Waktu
Penggunaan cloud computing membantu perusahaan mengakses database dimanapun. Hanya butuh perangkat keras seperti smartphone dan jaringan internet, database akan tersedia 24 jam.
Layanan akses ini tak memiliki batas jarak akses antara lokasi server dengan tempat dimana perusahaan sedang melakukan akses data.
Di mana saja dan kapan saja perusahaan dapat mengakses layanan ini. Jarang semua orang sadar, mereka dapat mengakses data pada waktu bersamaan secara bersamaan pula.
Manfaat dari digunakan secara bersamaan menjadi solusi efektif untuk masalah biaya.
Cloud computing juga dapat memungkinkan akses bersamaan pada satu waktu, sehingga tidak membuang waktu untuk antri dalam mengakses sumber informasi.
4. Ruang Penyimpanan Besar
Penggunaan cloud computing pada perusahaan akan menambah ruang penyimpanan. Tentu kapasitasnya lebih besar. Perusahaan dapat menyimpan file dan data tanpa mengkhawatirkan kapasitas penuh.
Kekurangan Cloud Computing
Cloud computing juga, memiliki beberapa kekurangan antara lain:
[the_ad id=”25901″]
1. Pengguna tidak mengetahui secara fisik apa yang terjadi pada datanya, hanya berharap pada tanggung jawab provider
2. Ketika data tersimpan secara eksternal, akan kesulitan dalam pemulihannya. Hal ini dikarenakan hanya mengandalkan provider yang dapat turun tangan pada data.
3. Ketika provider mengalami kepailitan, maka penggunanya akan menghadapi ancaman keamanan yaitu dari luar dan dalam.
4. Banyak masalah keamanan yang terlibat dalam melindungi cloud. Seperti risiko kebocoran data pada pusat data yang besar.
Pengguna cloud yang tidak bertanggungjawab. Ada juga penyalahgunaan data oleh pengguna pihak ketiga dan lain sebagainya.
Meski masih ada beberapa kekurangan, para ahli teknologi terus melakukan inovasi pada produk ini.
Di masa depan, bukan hal yang tidak mungkin, teknologi ini menjadi kebutuhan pokok setiap orang.
Demikian ulasan singkat tentang cloud computing adalah beserta perkembangan dan kegunaannya. Semoga bermanfaat.