Publik

Seni Kriya Ragam Karya Cipta Anak Bangsa, Ini 8 Jenisnya

Siapa yang tidak mengenal seni kriya? Di Indonesia sendiri, seni kriya tersebar hampir di seluruh penjuru dari Sabang sampai Merauke.

Setiap daerah bahkan memiliki ciri khasnya masing-masing.

Seni kriya hasil tangan-tangan kreatif ini terbuat dari berbagai macam bahan yang bisa didapatkan dari alam. Seperti, tanah, tumbuh-tumbuhan, maupun batu.

Pengertian Seni Kriya

Pengertian Seni Kriya

Secara etimologi, kriya berasal dari akar kata “krya” dalam bahasa Sanskerta yang artinya “mengerjakan”. Akar kata inilah yang kemudian berkembang: karya, kriya, kerja.

Jadi, secara etimologi kriya dapat diartikan sebagai suatu kegiatan kretif untuk membuahkan benda atau objek dan hasil dari kegiatan inilah yang kemudian disebut seni kriya.

Secara makna, kata kriya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki makna pekerjaan (kerajinan) tangan.

Adapun dalam bahasa Inggris kriya disebut juga craft yang memiliki arti, suatu kegiatan yang melibatkan keterampilan dengan tangan.

Menyimpulkan dari pengertian diatas, seni kriya adalah karya yang dihasilkan dengan memanfaatkan tangan manusia di mana karya yang dibuat tersebut mengandung nilai estetis atau keindahan dan memiliki manfaat bagi kehidupan manusia.

Mengingat bahwa seni kriya ini merupakan karya seni yang dibuat dari tangan manusia, maka bisa dipastikan bahwa karya-karya ini lahir dari tangan-tangan kreatif. Hari ini, seni kriya juga dikenal dengan sebutan handmade.

Handmade? Ya, handmade! Anda mungkin selama ini tidak menyadari bahwa banyak barang rumah tangga yang sebagian besar merupakan handmade.

Misalnya saja aksesoris seperti kalung, kursi anyaman bambu, kursi kayu, pakaian, tembikar, gentong, kendhi dan sebagainya. Semua ini merupakan benda-benda yang dihasilkan dari seni kriya atau homemade.

Jenis seni ini termasuk ke dalam salah satu seni rupa terapan nusantara yang sudah dikenal sejak zaman nenek moyang.

Dari berbagai penelitian sejarah mengemukakan bahwa seni kriya sudah ditemukan sejak zaman prasejarah.

Hal ini bisa dibuktikan dari penemuan benda-benda bersejarah dari zaman Neolithikum (zaman batu muda) di mana bentuknya sebagaimana yang ada dalam seni kriya.

2 Syarat Kerajinan yang Disebut Seni Kriya

syarat seni kriya
Image: lagudaerah.id

Mengingat bahwa seni ini termasuk seni terapan, maka dari itu seni kriya sebaiknya memenuhi syarat-syarat berikut.

1. Utility atau aspek kegunaan

Dalam aspek kegunaan terbagi menjadi tiga bagian lagi, pertama, security yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang-barang itu.

Kedua, comfortable, yaitu enak untuk digunakan.

Seni yang termasuk ke dalam seni terapan sebaiknya juga enak untuk digunakan dan memiliki nilai yang praktis.

Ketiga, flexibility yaitu memiliki keluwesan ketika digunakan.

Barang-barang yang dihasilkan dari seni kriya sebaiknya memiliki keluwesan dan kemudahan bagi penggunanya.

2. Estetika atau syarat keindahan

Selain memiliki kegunaan yang baik, nyaman dan enak untuk digunakan, hasil dari seni ini sebagainya juga memiliki nilai keindahan.

Sebab, mengingat ini adalah seni maka keindahan adalah bagian yang sebaiknya ada di dalamnya.

Contoh Seni Kriya

Berbeda dengan masa sekarang di mana seni kriya juga dibuat sebagai aksesoris dan hiasan rumah, pada zaman prasejarah seni kriya dibuat lebih kepada kebutuhan fungsional manusia.

Seperti pembuatan tembikar atau alat-alat masak yang ditemukan pada masa prasejarah. Seni kriya sendiri dibagi menjadi dua yaitu:

1. Seni Kriya Tradisional Klasik

Seni kriya tradisional banyak tersebar selama masa kerajaan Hindu-Budha di mana para perajin di zaman itu telah menghasilkan beragam hasil kerajinan tangan berupa keris, senjata, patung, ukir-ukiran kayu dan sebagainya.

Pada masa penyebaran Islam di Indonesia, di mana saat itu pada wali juga menggunakan media seni seperti gamelan dan wayang.

Maka pada masa itu pula lahir seni kriya berupa wayang kulit dan gamelan baik yang terbuat dari kuningan maupun besi. Setelah itu, seni kriya semakin menjamur

2. Seni Kriya Indonesia Baru

Di masa kini, banyak pengrajin yang memadukan antara seni kriya tradisional rakyat dengan seni kriya Indonesia baru dengan menggunakan bahan-bahan industri.

Sebab, dewasa kini seni kriya bukan saja digunakan sendiri untuk perabot rumah tangga, tetapi juga ditingkatkan nilainya sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Proses komersialisasi ini yang mengakibatkan akhirnya para seniman tidak bisa mewariskan keahlian kepada generasi penerus.

Jenis Jenis Seni Kriya

gamelan

Hasil dari seni terapan ini akhirnya bukan hanya sekedar menjadi produk rumah tangga, melainkan juga dikembangkan sebagai dekorasi, hiasan, dan mainan.

Selain ragamnya, seni kriya juga dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Seni Kerajinan kulit

Seni kriya yang termasuk dalam seni kerajinan kulit yaitu berbagai hasil seni yang berbahan dasar kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau sintesis.

Contoh dari hasi kerajinan ini adalah sepatu, tas, ikat pinggang, wayang kulit, jaket, dan sebagainya.

2. Seni Kerajinan Logam

Seni kriya yang termasuk dalam seni kerajinan logam yaitu semua hasil karya seni yang terbuat dari logam seperti besi, perunggu, emas, perak, adapun teknik yang digunakan untuk menghasilkan karya dari bahan-bahan logam yaitu bisa dengan cara ditempa atau dibentuk sesuai dengan yang diinginkan.

Contoh dari karya seni ini adalah pisau, pedang, keris, barang aksesoris, gamelan, dan sebagainya.

3. Seni Ukir Kayu

Seperti namanya, seni ukir kayu menggunakan bahan-bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk dengan tatah.

Kayu yang digunakan pun beraneka ragam seperti kayu mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain.

Dari batang-batang kayu tersebut bisa dibuat beraneka perabot seperti lemari, kursi dan bisa juga dibuat patung kayu atau relief.

4. Seni Kerajinan Anyaman

Seni kerajinan anyaman ini biasanya menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serta pohon, dan sebagainya.

Biasanya bahan-bahan tersebut kemudian dianyam dan dibentuk hingga menjadi barang baru yang lebih memiliki nilai fungsi dan nilai ekonomi tentu saja.

Seperti topi, kayu, gelang, tas, dan sebagainya.

5. Seni Kerajinan Batik

Seni kerajinan batik merupakan seni membuat pola di atas kain dengan teknik tulis (casting) dan bisa juga dengan teknik cetak (printing).

Batik tulis biasanya lebih menjadi incaran karena biasanya hasil yang didapat pun berbeda dari batuk printing.

Batik tulis yang proses pembuatannya menggunakan canting untuk melukis dan pewarna yang sudah dipanasi ini benar-benar membutuhkan ketelitian dan kesabaran sehingga hasilnya pun tak main-main.

6. Seni Kerajinan Keramik

Tentu tidak asing dengan seni yang satu ini. Hampir setiap rumah di sekitar Anda mungkin sudah menggunakan keramik sebagai lantainya.

Di Indonesia sendiri, keramik bukan hanya digunakan untuk lantai rumah saja, tetapi juga mulai digunakan untuk membuat hiasan-hiasan dari keramik,

7. Seni Kriya Dua Dimensi

Jangan dikira film saja yang memiliki seni dua atau tiga dimensi. Seni kriya pun juga memiliki ragam dua dimensi.

Seni kriya dua dimensi biasanya dibuat di media yang memiliki panjang dan lebar saja.

Hasil dari seni ini umumnya berupa mozaik, sulaman, border, relief, batik, tenun dan juga hiasan dinding.

Lalu bahan-bahan untuk membuat seni kriya dua dimensi apa saja?

Sebenarnya ada banyak bahan yang bisa digunakan sebagai media untuk membuat seni kriya dua dimensi seperti kertas, kayu, kulit, dan yang lainnya.

Saat ini seni kriya dua dimensi ini banyak diminati, baik yang dibuat dengan teknik sederhana maupun dengan menggunakan teknik modern.

8. Seni Kriya Tiga Dimensi

Selain seni kriya dua dimensi, apa pula seni kriya tiga dimensi.

Secara sederhana, seni kriya tiga dimensi ini merupakan sebuah kerajinan tangan dengan hasil yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi sekaligus seni yang memiliki volume juga menempati ruang

Seni kriya tiga dimensi ini contoh-contohnya sudah kita bahas di atas. Seperti seni kriya dari bahan keramik, bahan logam, kulit, bahan kayu, dan anyaman.

Fungsi Kriya

Setelah membahas beraneka ragam kriya mulai dari pengertian hingga ragam, saatnya kita berbicara tentang fungsi kriya.

Meskipun ini benda seni, bukan berarti kriya hanya menjadi hiasan atau pajangan.

Kriya juga bisa digunakan sebagai benda hias, mainan, dan benda seni eksperimental, seperti kriya sering dijadikan sebagai media seni kontemporer untuk membuat karya seni yang eksperimental, seperti contohnya rumah pohon yang dilengkapi pernak Pernik.

Dika Permana

Hidup di dunia maya ditemani suara keyboard yang nyaring berbunyi. Yuk jelajahi Indonesia.

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cek Juga
Close
Back to top button