Pengertian Supplier: Arti, Fungsi dan Tugasnya
Arti supplier secara umum adalah pihak yang menjual atau memasok sumber daya alam dalam bentuk bahan mentah kepada pihak lain untuk diolah menjadi barang atau jasa tertentu.
Dalam pendapat lain mengatakan supplier adalah individu atau perusahaan yang menjual bahan baku yang dibutuhkan perusahaan lain untuk diolah menjadi produk yang bisa dijual.
Sebagai contoh pihak supplier adalah pemasok minyak kelapa sawit. Pemasok kelapa sawit akan memasok kelapa sawit kepada perusahaan yang mengolah kelapa sawit menjadi minyak goreng.
Oleh karena itu pemasok minyak kelapa sawit merupakan pihak supplier.
Banyak yang menyamakan distributor dan supplier, padahal keduanya memiliki artian yang berbeda.
Distributor adalah pihak yang menyalurkan atau menjual barang yang sudah diolah produsen ke konsumen.
Sedangkan supplier adalah pihak yang memberikan bahan mentah yang nantinya akan diolah oleh produsen.
Adapun ciri-ciri supplier adalah berfungsi sebagai pemasok bahan baku atau barang mentah kepada perusahaan lain.
Selain itu produk yang dijual masih berbentuk mentah ( sayur, buah, tanah, emas, logam, dan lain-lain) maupun barang setengah jadi (kertas, plastik, dan lain-lain).
Fungsi dan Tugas Supplier Adalah Sebagai Berikut
Supplier memiliki fungsi yang sangat penting dan tidak kalah dengan pihak lain dalam industri perdagangan seperti distributor, produsen, maupun konsumen baik itu barang atau jasa.
Berikut fungsi dari supplier dalam rantai industri.
- Sebagai pihak yang memastikan tersedianya bahan baku atau bahan mentah untuk produsen yang membutuhkannya.
- Memastikan bahan baku yang dipasok ke produsen dalam keadaan baik dan layak untuk diolah dan diproduksi.
- Mengatur proses penyimpanan bahan baku sebelum dikirim ke produsen yang membutuhkan.
- Mengatur pengiriman bahan baku agar tepat waktu sehingga proses produksi di perusahaan tidak terhambat dan proses produksi menjadi lancar.
Jenis-Jenis Supplier
Secara umum jenis-jenis supplier sama dengan produk yang dihasilkan. Terdapat dua jenis produk yang disalurkan yaitu jasa dan barang.
Berikut beberapa jenis-jenis supplier.
1. Supplier Bentuk Barang
Bahan mentah yang paling sering disalurkan kepada produsen adalah barang. Beberapa hasil produksi lebih banyak mengacu pada produk barang. Produk barang juga lebih banyak melewati proses pengolahan
sebelum banyak digunakan. Supplier barang juga harus memastikan produknya dalam keadaan baik sehingga dapat disupply ke produsen.
Salah satu contoh supplier adalah supllier kertas yang mensupply barang ke produsen untuk diolah menjadi buku tulis. Seorang supplier kertas harus memastikan kertas yang akan disalurkan memiliki kualitas baik.
2. Supplier Produk Jasa
Selain barang, produk yang bisa disupply adalah jasa. Supplier jasa lebih terlihat sederhana secara visual. Supplier jasa tidak membutuhkan tempat yang luas untuk penimpanan. Bahan baku jasa biasanya dalam bentuk digital. Sebagai contoh perusahaan jasa keuangan yang membutuhkan sofftware sebagai bahan jasa dari supplier.
Cara Kerja Supplier
Supplier memiliki banyak cara untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Sama dengan produsen dan konsumen, supplier juga memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan.
Berikut merupakan cara kerja supplier dalam menjalankan bisnisnya.
- Pengadaan bahan baku oleh pihak supplier dapat dijalankan oleh pihak supplier itu sendiri, maupun bekerja sama dengan pihak lain.
- Membuat informasi bahan baku merupakan salah satu cara kerja supplier. Supplier harus mengetahui produk yang akan disalurkan mereka. Sehingga produsen lebih percaya untuk membeli produk yang dijual supplier.
- Supplier adalah pihak yang juga melakukan pemasaran. Dalam melakukan pemasaran, supplier menjual produk dalam cara online maupun offline. Apabila melakukan pemasaran dengan offline dilakukan secara langsung dengan tatap muka, maka pemasaran secara online menggunakan media internet seperti penjualan melalui website.
- Bekerja sama dengan pebisnis juga merupakan salah satu cara kerja supplier. Dengan bekerja sama dengan pebisnis, supplier memiliki pelanggan tetap untuk memasarkan produknya.
- Salah satu cara kerja paling penting bagi supplier adalah menjaga kualitas produk yang akan disalurkan ke produsen. Keadaan produk harus dalam keadaan berkualitas, sehingga produsen dapat mengolah produk terbaik.
Cara Menjadi Supplier Sukes
Setelah mengetahui apa itu supplier serta cara kerja supplier, lalu bagaimanakah cara menjadi supplier?
Untuk menjadi supplier yang sukses dapat mengikuti cara-cara berikut:
1. Memiliki stok bahan mentah sendiri
Sebagai seorang supplier menjadikan pihak ini menjadi mata rantai pertama dalam industri, supplier harus memiliki stok bahan mentah sendiri. Jangan sampai pihak supplier membeli bahan ke pihak lain.
Sebagai contoh seorang supplier kelapa sawit hendaknya menyalurkan kelapa sait dari perkebunnya sendiri, sehingga bahan mentah yang disalurkan dapat dilihat kualitasnya dan dipantau proses distribusinya.
Dengan memiliki stok sendiri, supplier juga akan mendapatkan keuntungan yang lebih, karena tidak membeli dari pihak lain. Keuntungan yang didapatkan seorang supplier dapat mencukupi angka yang tinggi.
2. Mencari perusahaan untuk bekerjasama
Setelah mampu memiliki bahan mentah sendiri, yang harus dilakukan sorang supplier adalah mencari perusahaan yang akan bekerjasama dengan supplier untuk melakukan kegiatan industri.
Dengan bekerja sama dengan perusahaan, maka keuntungan yang dimiliki supplier menjadi stabil.
3. Mempelajari produk yang disalurkan
Cara terakhir menjadi seorang supplier adalah dengan mempelajari produk yang akan disalurkan. Pelajari bagaimana menjaga kualitas produk, sehingga kegiatan produksi berjalan secara terus menerus.
Pelajari juga target pemasaran produk. Target pemasaran yang tepat akan menghasilkan keuntungan yang tepat.
Sebagai contoh seorang supplier ikan lele, ia harus mengetahui bagaimana menghasilkan ikan lele berkualitas yang disukai oleh produsen maupun konsumen.
Selain itu supplier ikan lele juga harus tau target pemasaran yang dituju. Seperti restauran atau rumah makan manakah yang membutuhkan ikan lele sebagai salah satu produk unggulan mereka.