Pre Order: Pengertian & Cara Memaksimalkannya dalam Bisnis
Bisnis online kini semakin banyak bermunculan, dengan adanya marketplace membangun usaha semakin mudah.
Tidak banyak modal yang harus disiapkan dan siapa saja bisa membangun bisnis mereka.
Dalam prosesnya, ada istilah pre order yang kini sudah menjadi umum dikenal oleh konsumen. Sistem ini banyak disukai karena ada beragam keuntungan yang didapatkan penjual dan pembeli.
Pre order adalah sebuah sistem yang digunakan dalam bisnis online khususnya. Ada banyak kelebihan dan kekurangan sistem ini.
Bagi kamu yang berencana untuk membuka toko online, perlu tahu seperti apakah sistem ini berjalan.
Pengertian Apa Itu Pre Order
Pre Order atau yang lebih dikenal dengan sistem PO ini adalah perintah yang digunakan dalam pemesanan sebuah barang.
Pemesanan ini dilakukan oleh konsumen dalam transaksi jual beli online.
Konsumen memesan barang dan perlu membayar uang dari produk yang hendak dibeli terlebih dahulu.
Baru setelah barang datang maka akan dikirimkan beberapa hari kemudian sesuai dengan janji yang telah dibuat sebelumnya dengan penjual.
Apabila dilihat dari arti pre order dari KBBI di atas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa PO akan dilakukan ketika penjual harus open PO terlebih dahulu.
Open PO adalah membuka pemesanan dari produk yang banyak diminati konsumen.
Promosi bisa dilakukan melalui website atau media sosial pemilik toko online tersebut. Ketika jumlah pemesan sudah memenuhi kuota yang dibutuhkan maka penjual akan meminta pembayaran terlebih dahulu kepada konsumen yang berminat dan masuk ke dalam daftar.
Baru setelahnya penjual akan memproduksi atau melakukan pemesanan kepada supplier.
Jika produk sudah selesai dibuat atau dipesan maka pengiriman bisa dilakukan dua hingga tiga hari kemudian. Barang akan dikirimkan ke konsumen yang sudah melakukan pembayaran.
Contoh dari sistem pre order adalah, seorang konsumen tertarik untuk membeli sepatu kulit custom dari sebuah toko online.
Penjual menjanjikan untuk proses pembuatan selama tiga hari dan konsumen harus membayar 50% dari harga produk tersebut.
Ketika produk sudah selesai, penjual akan meminta pelunasan harga produk sebelum pengiriman. Konsumen membayar produk tersebut lunas dan penjual langsung mengirimkan produk ke alamat yang diberikan.
Perlu diperhatikan juga oleh konsumen dan penjual, ada dua sistem yang biasa digunakan.
Pertama adalah open PO dan kedua adalah open order.
Open PO yaitu pemesanan di mana produk akan diproduksi terlebih dahulu. Oleh karena itu konsumen harus menunggu produk untuk dibuat.
Berbeda dengan open order yaitu produk sudah dibuat atau sudah ada dan penjual sedang mencari konsumen yang ingin memesan produk langsung.
Konsumen tidak perlu menunggu produk untuk dibuat terlebih dahulu.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pre Order
Pebisnis pemula harus tahu apa saja kelebihan dan kekurangan dari sistem pre order.
Karena sistem ini adalah yang akan digunakan dalam bisnis, maka kelebihan dan kekurangannya harus diperhatikan. Tujuannya agar sistem berjalan dengan baik.
Kelebihan yang dimiliki dari sistem pre order adalah:
- Produk yang ditawarkan bisa lebih bervariasi sehingga lebih lengkap.
- Tidak perlu barang tidak laku, karena produk sudah dipesan dan ada pembayaran uang muka terlebih dahulu.
- Tidak ada risiko modal awal karena risiko kerugiannya sangat minim.
- Konsumen bisa membeli barang sesuai dengan keinginan atau custom.
Ada kelebihan, ada pula kerugian yang didapatkan yaitu sebagai berikut ini.
- Waktu pengiriman lebih lama karena produk harus dibuat terlebih dahulu. Sistem ini tidak memanfaatkan produk yang ready.
- Sistem ini bisa saja membuat kehabisan barang atau out of stock dari tempat supplier khususnya untuk barang dari luar negeri.
Waktu yang Tepat untuk Menerapkan Sistem POP
Apa itu pre order sudah sangat jelas pengertiannya, tapi pebisnis pemula harus tahu apakah sistem ini tepat digunakan dan kapan waktu untuk menggunakannya.
Ada beberapa kondisi yang membuat kamu perlu menerapkan sistem PO yaitu :
1. Bisnis UMKM yang baru saja diluncurkan ke pasar.
2. Cocok untuk produk-produk yang premium.
3. Cocok untuk produk limited edition, contohnya produk natal atau tahun baru.
4. Khusus untuk produk yang didiskon atau promosi.
Apabila keempat kriteria tersebut hendak dilakukan, maka sistem pre order bisa diterapkan.
Tujuannya agar sistem berjalan sukses. Intinya langkah ini cocok untuk acara besar dalam sebuah bisnis.
Langkah-Langkah Melakukan Pre Order
Bagaimanakah cara konsumen untuk melakukan pre order? Penjual biasanya ada yang menjelaskan mengenai langkah pre order tetapi ada juga yang tidak.
Sebagai konsumen, kamu harus tahu apa saja yang harus dilakukan dengan jelas dalam proses pemesanannya.
Berikut ini beberapa langkah melakukan pre order dengan benar oleh konsumen.
1. Mencari barang yang ingin dibeli
Konsumen harus mencari barang yang diinginkan. Kebutuhan ini bisa dicari melalui marketplace paling mudah.
Namun ada juga cara lain yaitu menggunakan media sosial seperti Instagram atau Facebook.
Cukup dengan mengetik produk yang diinginkan seperti sepatu, tas atau barang lainnya.
Ketik pada kotak search maka akan muncul nama toko online dan produk apa saja yang tersedia.
2. Mengecek sistem pemesanan
Biasanya di toko online tidak semua produknya menyediakan sistem pre order. Karena pre order adalah sistem yang kebanyakan digunakan untuk produk custom.
Jadi bisa saja produk yang kamu inginkan adalah produk yang tersedia jadi tidak perlu sistem PO.
Jika produk yang kamu ingin beli ternyata tersedia maka untuk apa mengikuti sistem PO? Kamu bisa memilih produk dengan order langsung sehingga barang bisa segera dikirimkan.
3. Memesan produk
Langkah ketiga adalah langsung melakukan pemesanan. Proses pemesanan untuk marketplace biasanya sama.
Kamu hanya perlu memasukan produk ke keranjang dan chat pembeli untuk mengetahui produk sudah tersedia atau belum.
Jika belum penjual akan memasukkannya ke sistem PO. Berbeda lagi jika kamu membeli melalui sosial media.
Proses pemesanan dilakukan dengan cara menghubungi customer service dari toko online tersebut.
4. Pembayaran Orderan
Selesai memesan, konsumen harus segera melakukan pembayaran. Proses pembayaran bisa dilakukan sesuai dengan arahan transaksi dari penjual.
Marketplace adalah tempat penjualan yang paling aman jadi jika bertransaksi dan barang belum dikirim maka uang bisa kembali.
5. Menunggu Produk Datang
Langkah terakhir adalah menunggu penjual mengirimkan barang dan produk diterima oleh konsumen.
Biasanya penjual bisa memperkirakan estimasi penerimaan barang sesuai dengan jenis jasa pengiriman yang dipilih.
Cara Memaksimalkan Pre Order untuk Kemajuan Bisnis
Pre order adalah sistem yang perlu dijalankan dengan tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Salah mengaplikasikan sistem bisa menciptakan kegagalan dalam bisnis.
Walaupun sistem PO lebih banyak membawa keuntungan, tetapi pebisnis harus tahu bagaimana cara memaksimalkan sistem ini.
Berikut ini beberapa cara untuk memaksimalkan sistem pre order supaya bisnis bisa lebih maju.
1. Kualitas Produk Harus Terjaga
Pemesanan secara custom dan produk yang dijual harus memenuhi standar kualitas adalah hal yang perlu diperhatikan. Produk dijual bukan seperti barang pasaran di mana konsumen bisa memilih.
Di sini produk akan dibuat sesuai dengan pesanan konsumen, mereka sudah menunggu tentu saja ekspektasi kualitas dari produk akan lebih tinggi.
Hasil yang mengecewakan tentu akan membuat konsumen menuntut garansi.
Oleh karena itu kualitas produk harus diperhatikan secara detail. Jika kualitasnya buruk maka konsumen akan kehilangan kepuasan. Ditambah lagi konsumen juga akan memberikan rating buruk kepada penjual.
Kamu pasti tak ingin bukan memiliki reputasi yang buruk dari toko online yang dimiliki? Oleh karena itu, kualitas dari produk harus diteliti dengan tepat.
Jika produk berkualitas diberikan maka toko online yang kamu miliki akan memiliki lebih banyak konsumen.
2. Memilih vendor terpercaya
Supaya kualitas produk terjaga, sebaiknya temukan vendor atau supplier bahan baku untuk produk yang terpercaya.
Jangan sampai sudah banyak konsumen yang memesan, tetapi bahan baku untuk pembuatan produk kurang atau harganya terlalu mahal.
Sebelum menentukan vendor mana yang terbaik, pilihlah secara cermat di awal. Tujuannya supaya kerja sama yang dibangun bisa lebih baik.
Kualitas produk nantinya akan terjaga dan kamu bisa mendapatkan kepuasan dari konsumen.
3. Menciptakan target penjualan
Membuka sistem PO bukan berarti tidak ada target penjualan. Target tetap harus ditentukan dan perlu menyesuaikan strategi penjualan.
Alasannya adalah jika target semakin tinggi, otomatis akan memberikan pengaruh besar terhadap bisnis.
Target harus dibuat secara realistis. Jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Kamu harus memulai target dari jumlah yang kecil dan naik secara perlahan. Dengan begitu target pasti tercapai dan keuntungan bisnis naik secara perlahan.
Karena kapasitas dari SDM juga harus menyesuaikan. Jika tiba-tiba terlalu banyak pemesanan bisa saja SDM tidak mencukupi yang juga berpengaruh dalam hal pencapaian target.
Namun jangan khawatir jika misalkan kapasitas dari SDM tidak mencukupi maka Anda dapat mempelajar tentang manajemen sumber daya manusia diisni.
4. Membuat jadwal PO
Buatlah jadwal untuk pre order dan harus tepat sesuai dengan kondisi yang dimiliki konsumen.
Supaya lebih mudah, jadwal yang tepat adalah awal bulan atau akhir bulan. Perhitungan ini mengikuti kemampuan membayar dari konsumen.
Karena kebanyakan konsumen akan mendapatkan gaji di awal bulan atau akhir bulan. Hal ini bisa dilihat juga dari promo-promo yang biasanya dilakukan oleh marketplace.
Contohnya saja promo diskon atau potongan harga pada saat hari gajian.
5. Memastikan jumlah pesanan
Hal yang paling penting dalam PO adalah menetapkan berapa jumlah pesanan yang harus dipenuhi. Semakin banyak tentunya akan semakin menguntungkan. Tapi perhatikan juga soal produksi produknya.
Hindari untuk tidak terobsesi dari segi jumlah pesanan yang terlalu tinggi. Karena bisa saja kemampuan produksi tidak mencukupi.
Jumlah pesanan ini sama saja dengan target dan harus dipenuhi yang telah ditentukan di awal.
Jumlah pesanan juga mempengaruhi kualitas produk dan ketepatan barang diterima oleh pembeli. Selalu ingat akan kepuasan dari konsumen sehingga hasilnya bisa lebih maksimal dan bsnis lancar.
6. Mencatat pemesanan
Karena produk yang dijual dibuat sesuai dengan pesanan konsumen atau custom maka kamu harus membuat catatan secara terperinci dan tepat.
Tujuannya agar produk yang dikirim sesuai dengan ekspektasi dari konsumen.
Pencatatan harus dilakukan secara detail yang juga perlu disampaikan ke bagian produksi. Salah membuat produk akan mempengaruhi review dari konsumen.
7. Menyiapkan alur pemesanan
Tidak semua konsumen tahu arti pre order jadi kamu perlu memberikan alur pemesanan yang jelas.
Alur ini bisa dijelaskan dalam bentuk teks atau gambar yang mudah dipahami siapa saja.
Isi dari alur ini yang terpenting adalah jadwal PO, minimal pemesanan. lama waktu produksi, pengiriman dan sistem pembayarannya.
Bagi pebisnis yang ingin membuka sistem PO, sebaiknya perhatikan bagaimana sistem akan dijalankan.
Sedangkan bagi kamu konsumen harus paham betul alur pemesanannya agar tidak salah memilih produk.