Personal Branding : Pengertian, Manfaat dan Strateginya
Apakah kamu ingin membangun personal brand? Tapi masih memikirkan bagaimana caranya personal brand mampu memberikan dampak terhadap bisnis.
Sebuah bisnis yang membangun brand pada modern ini adalah sebuah kegiatan yang umum.
Hampir semua bisnis selalu memiliki brand dan mendapatkan uang dari brand itu sendiri.
Lalu bagaimana dengan pebisnis baru yang ingin membuat brand mereka? Apakah juga bisa diterapkan secara pribadi dan usaha apapun?
Bisa dikatakan bahwa personal brand tidak jauh berbeda dengan kartu nama. Dibandingkan dengan memarketingkan sebuah produk, akan lebih baik untuk memasarkan diri sendiri.
Membangun personal branding untuk diri sendiri membawa begitu banyak keuntungan.
Baik itu secara pribadi dan juga profesional, akan membuka banyak pintu di masa depan.
Pengertian Personal Branding
Ada begitu banyak pengertian dari personal brand, tergantung dari fungsinya. Jika kamu adalah seorang pencari kerja, maka pengertiannya adalah cara untuk mempromosikan karir.
Namun jika kamu adalah seorang yang bekerja di bidang marketing untuk sebuah perusahaan, maka kamu mempromosikan brand dari produk yang dimiliki. Semua itu adalah proses untuk mengembangkan dan menjaga reputasi demi mendapatkan impresi.
Impresi ini bisa dari orang lain yakni konsumen, kelompok atau organisasi bahkan perusahaan bagi kamu pencari kerja. Personal branding adalah fokus pada produk atau diri sendiri untuk perkembangan dan mendefinisikan kesuksesan.
Bagaimana cara mempromosikan tentu tergantung dengan kombinasi dari kemampuan, pengalaman dan kepribadian yang dibutuhkan. Banyak orang yang menganggap antara bisnis dan background menjadi satu, dan itulah yang dibutuhkan.
Jika orang lain hanya ingin tahu jenis pekerjaan, maka sebuah catatan kecil pada biografi di akun sosial media sudah cukup. Tapi bagi mereka yang ingin tahu lebih dalam mengenai apa yang kamu dilakukan dalam sebuah bisnis tentu itu saja tidak akan memuaskan.
Mereka ingin tahu lebih jauh apa yang membuatmu berbeda dengan profesional lain di bidang yang sama. Apa yang dilihat bisa saja berasal dari konten video yang pernah kamu buat atau bagaimana interaksi di dalam sosial media.
Jika ingin melakukan branding pada diri sendiri maka tidak cukup dilakukan dalam satu kali waktu. Tak cukup dilakukan hanya dalam waktu 6 bulan dan selesai. Perlu waktu berkelanjutkan untuk pengembangannya.
Hal ini juga sama terjadi jika kamu ingin memasarkan brand dalam bisnis ke pasar. Intinya perlu jangka panjang untuk membangun sebuah personal branding.
Manfaat Membangun Personal Branding
Pentingnya membangun personal brand masih belum banyak dipahami. Padahal memiliki personal brand akan membawa manfaat di masa depan.
Jika kamu masih mempertimbangkan soal membuat personal brand, perlu memahami empat alasan ini.
1. Tampak menarik di antara lainnya
Personal branding adalah langkah yang paling tepat untuk mendemonstrasikan kemampuan dan pengetahuan tentang beberapa subjek atau hal tertentu.
Kamu mungkin menguasai tentang SEO dalam digital marketing, tapi ketika seseorang mengetikkan namamu di Google maka akan keluar siapa dirimu. Kamu akan tampak berbeda dengan orang yang memiliki skill sama.
Membangun nama adalah kesempatan untuk memperlihatkan kepada audien apa yang kamu ketahui dan mengapa kamu mengetahuinya. Inilah yang akan membedakanmu dengan lainnya, apalagi jika sedang mencari kesempatan yang sama.
2. Membuka banyak peluang
Personal brand yang kuat akan membawamu kepada banyak kesempatan seperti wawancara pekerjaan, magang, perjanjian kerja,m networking, promosi, hingga kerja sama.
Sebuah personal brand akan membangun kekuatan dalam kesuksesan di masa depan. Kamu akan mendapat kesempatan besar untuk meraih cita-cita atau tujuan tertentu baik diri sendiri dan bisnis.
Kesempatan karir yang luas pun tidak menutup kemungkinan. Jadi kamu perlu nih paham betul bagaimana membangunnya dari sekarang.
3. Membentuk kepercayaan kepada audiens
Kebanyakan orang, khususnya generasi milenial tidak terlalu percaya pada bisnis yang masih menggunakan iklan secara tradisional. Misalnya saja melalui pamflet atau brosur.
Karena inilah yang membuat saat ini banyak sekali iklan dari influencer sangat sukses. Ada banyak orang yang mendengarkan dari influencer daripada iklan dari perusahaan secara langsung.
Jadi jika kamu membangun brand seperti bisnis tetapi masih mengedepankan personalitas maka akan memberikan garansi besar memberikan inspirasi atau kepercayaan banyak orang.
4. Seseorang akan selalu melihat secara online
Ketika kamu sedang mencari universitas atau mendaftar magang bahkan kerja demi karir masa depan, seseorang akan mencarimu melalui Google. Kebanyakan bagian personalia akan mencari info secara online.
Jadi akan lebih baik jika kamu tidak memiliki reputasi online yang buruk. Membangun personal brand yang baik akan menceritakan potensimu untuk bisa bekerja dan membuat kerja sama.
Bagaimana Cara Membangun Personal Brand
Berbicara soal personal brand diri sendiri, langkah paling tepat adalah dengan membersihkan akun sosial media. Kamu bisa mengontrol reputasi secara online jadi sebaiknya hilangkan komen negatif yang akan membawa dampak buruk.
Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan membuat website atau blog yang akan membangun profil. Platform ini akan menjadi ruang yang memperlihatkan kemampuan dan pengalaman. Selain itu juga sharing yang baik kepada audien.
Kamu bisa membangun logo dan tema serta terus konsisten membuat konten yang bermanfaat. Nantinya bisa juga diberikan melalui akun sosial media sendiri. Selanjutnya adalah menentukan strategi di setiap langkahnya.
Strategi untuk Membangun Personal Branding
Setelah siap untuk membangun personal brand, saatnya untuk membuat strategi. Kamu harus menentukan pesan apa yang disampaikan dan inilah yang kebanyakan dianggap sulit.
Langkah selanjutnya adalah memilih jenis media, karena saat ini ada banyak yang tersedia bukan hanya website.
Misalnya dengan Youtube, Instagram, Facebook, dll. Kamu juga perlu tahu karakteristik dari masing-masing media.
Terakhir adalah memilih metodenya. Membuat personal branding bukan berarti kamu harus membuka kursus atau menjadi pembicara di seminar atau workshop. Kamu tak perlu menjadi orang yang menciptakan event.
Mempermudah langkahmu untuk membuat personal brand, berikut ini beberapa strategi yang bisa diikuti.
1. Membuat rancangan di awal
Mulailah untuk memikirkan reputasi seperti apa yang diinginkan dan apa efeknya pada perusahaan atau diri sendiri. Tanpa perencanaan, kamu akan kesulitan dalam menjalaninya. Bahkan kegagalan pun bisa terjadi.
Cobalah untuk menanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan seperti ‘bagaimana kamu ingin orang lain melihat dirimu?’’, ‘’apa kualitas ýang ingin kamu tonjolkan?’’, ‘’bagian hidup seperti apakah yang ingin dijadikan bahan sharing?’’.
Perlu untuk menentukan itu semua sebelum membangun personal brand secara langsung. Bagian awal ini akan terasa sulit, tetapi jika sudah terbentuk akan mudah menjalaninya.
2. Hindari mempromosikan diri secara langsung
Walaupun disebut dengan personal branding, namun tidak bisa dilakukan dengan mempromosikan diri secara langsung. Ada perbedaan besar antara menawarkan sebuah nilai dengan promosi diri.
Karena personal brand adalah membangun reputasi, maka perlu melakukan hal produktif. Lalu apa yang harus dilakukan? Sebaiknya lakukan posting ke media secara jujur dan transparan.
Berikan kepada audiens pengalaman apa yang kamu miliki untuk membantu permasalahan mereka. Meningkatkan informasi tentu akan sangat membantu bukan?
Apakah hal ini dapat membantu? Tentu saja, karena kebanyakan orang akan tertarik dengan pesan dan kepribadian yang kamu miliki. Bahkan secara natural tidak terasa bahwa saran yang kamu berikan adalah bentuk dari personal branding.
3. Buatlah sesuatu yang otentik
Otentik yang dimaksud bukanlah sesuatu yang harus tampil sempurna atau banyak polesan. Faktanya adalah justru sebaliknya, banyak orang yang jati dirimu. Jadi sebuah kekurangan pun tidak menjadi masalah.
Contohnya saja, kamu ingin membuat sebuah video dengan naskah dan justru akan tampak kaku. Padahal jika kamu hanya berbicara tanpa naskah akan tampak lebih rileks dan berbicara langsung dari hati. Justru inilah yang paling banyak dicari.
Mengapa? Karena sesuatu yang asli justru akan menarik perhatian. Kamu bisa tampil seperti teman dan bisa dibandingkan dengan orang profesional di bidangnya.
4. Menyampaikan konten secara konsisten dan bernilai
Otentik dan transparan sejauh ini sangat penting, tetapi untuk mendukung itu semua, kamu perlu gambaran yang bernilai dalam bentuk konten. Jika tidak, maka hanya sedikit audiens yang akan selalu mengikuti.
Apa yang dimaksud dengan konten bernilai? Kamu perlu membuat konten dalam bentuk saran yang akan membantu audien memecahkan masalahnya. Bisa juga dalam bentuk solusi untuk beberapa hal.
Untuk mendapatkan konten yang bernilai maka dibutuhkan riset yang cukup mendalam terkait topik tersebut. Bisa juga mencari jalan keluar dari apa yang ditakutkan oleh audien dari masalah yang mereka hadapi.
Pilih format konten yang menarik perhatian baik itu posting di blog, infografik, podcast dan lainnya.
5. Komitmen untuk membentuk jadwal teratur
Dalam membangun brand personal yang berbeda maka kamu tidak boleh menghilang begitu saja dalam waktu yang lama. Kemudian muncul di waktu yang tidak terduga untuk memberikan konten.
Perlu jadwal yang rutin dan berkomitmen untuk selalu membuat konten baru. Perlu koneksi yang teratur dengan audien untuk membangun kepercayaan.
Tapi tentu saja konsistensi sulit dicapai apalagi jika kamu sibuk dengan kegiatan lainnya. Solusinya adalah dengan cara menuliskan jadwal kapan harus melakukan posting.
6. Meminta rekomendasi
Perlu juga untuk meminta rekomendasi dari rekan kerja kerja atau atasan. Cara ini akan menjadi cara yang paling efektif untuk membangun personal brand. Adanya rekomendasi akan meningkatkan nilai.
Contoh untuk mendapatkan rekomendasi paling mudah adalah melalui platform LinkedIn. Di sana kamu bisa meminta rekan kerja dalam menu rekomendasi. Mereka bisa langsung menuliskan rekomendasi.
Adanya rekomendasi akan menarik perhatian pihak HRD yang sedang mencari karyawan. Tapi ingat juga bahwa supaya mereka mau berbicara sesuai dengan potensi yang berhubungan dengan pekerjaan.
7. Bangun juga personal branding di dunia nyata
Kamu perlu juga membangun brand selain di dunia online. Ketika kamu berinteraksi langsung dengan orang lain di tempat kerja atau komunitas, disinilah perlu membangun interaksi.
Bawalah kartu nama kemanapun pergi dan selalu berikan ke klien yang memiliki potensi besar. Langkah ini akan memberikan impresi yang baik dan menjalin networking secara langsung.
Membangun personal branding tak bisa dilakukan secara instan. Perlu waktu dan konsistensi. Jika melakukan semua hal ini maka akan lebih mudah untuk segera mendapatkan pekerjaan atau klien dalam bisnis.